Powered by Blogger.

Friday, May 31, 2013

" Awali harimu dengan senyuman, seberat apapun masalah yang akan kamu hadapi, senyum membuatmu lebih percaya diri "



Sudahlah tersenyum saja, mereka tak perlu tahu juga kan semua pedihmu ? atau sekedar ingin di perhatikan. Mereka punya kesibukan masing-masing dan tidak melulu mengurusi dirimu.

Jangan merengek seperti anak kecil, mungkin sesaat mereka akan senang dan merasa di butuhkan. Tapi apa iya mereka selamanya bisa untuk selalu ada, selama masalahmu mampu kau atasi selesaikanlah sendiri.

Kau harus belajar bertanggung jawab seperti juga aku, tak perlu lah mengeluh dan gembar-gembor sedihku atau sedihmu. Atau mereka akan melihatmu selalu dengan tatapan iba atau penuh kepedihan.

Itu lebih menyedihkan, atau mereka mencoba mengertimu tapi ujung-ujungnya ceritamu sampai ke komplek sebelah dan jadi GOSIP. Tidak mau juga kan yah ??

Aku tidak melarangmu buat menangis atau buat bersedih. Aku hanya ingin kita sama-sama menguranginya.

Kita sama-sama belajar untuk tidak selalu menangisi kegagalan..toh akan ada kegagalan berikutnya yang yang membuat kita naik ke level yang lebih tinggi.

“Tersenyumlah,, salurkan energy positif kepada setiap orang, senyum itu Ibadah”
Tidak bayar namun membahagiakan Orang lain, Jika kau belum mampu beramal … Belajar Tersenyum dulu semenjak sekarang. Itu suatu bentuk amal gratis, hehehehe…… :) :)



Kematian sebagai Inspirasi menjadikan Hidup Terasa Mudah


Kematian sebagai Inspirasi menjadikan Hidup Terasa Mudah
Resentator : Alfiah Islamiah

Judul Buku       :  Berani Hidup Siap Mati
Pengarang        :  Muhammad Muhyidin
Desain Sampul :  Andreas Kusumahadi
Cetakan            :  I, April 2008/Rabi’ Al-Tsani 1429H
Penerbit            :  PT. Mizan Pustaka
Tahun Terbit     :  2008
Tebal Buku       :  274 halaman
Harga               :  Rp. 42.500,00

Kehidupan dunia bukanlah surga kebahagiaan atau tempat tinggal abadi tetapi medan pelaksanaan tugas untuk menempuh ujian dan cobaan. Manusia diciptakan untuk diuji agar lulus memasuki kehidupan abadi di akherat. Kebanyakan dari manusia menganggap sulit kehidupan ketika ditimpa ujian yang bertubi-tubi dan akhirnya menganggap kematian sebagai hal yang amat menakutkan.
Buku yang berjudul “Berani Hidup Siap Mati” adalah sebuah buku yang menjelaskan tentang prinsip menjalani dan menikmati hidup sehari-hari dengan spirit Ilahi. Diantaranya dengan menperlihatkan orang-orang yang takut gagal, pesimis, ataupun orang-orang yang telah putus asa dalam menjalani hidupnya.
Dengan menyuguhkan kisah-kisah yang nyata akan memberikan gambaran hidup bagaimana orang-orang yang selalu dijajah oleh pikiran gagal. Maka setiap langkah dalam hidupnya adalah kegagalan bukan kemudahan. Sama halnya jika tidak menjadikan nilai-nilai Islam sebagai dasar kehidupan maka manusia akan terpuruk dalam lembah ketakutan. Takut terhadap hidup dan takut akan kematian.
Ketakutan yang luar biasa akan membebani setiap langkah manusia dalam hidup sampai akhirnya enggan akan kehidupan itu sendiri. Padahal enggan atau tidak, kehidupan akan tetap berjalan. Kehidupan tidak bisa dihentikan, kecuali jika dihentikan dengan tindakan yang tiadak sewajarnya. Yang demikian ini adalah orang yang telah kehilangan Allah, telah melupakan Allah, dan telah berpaling dari-Nya.
Dengan bahasa yang argumentatif buku ini akan memandu Anda untuk berani menghadapi hidup dan kematian. Penulis pun memberikan langkah-langkahnya secara rinci yang disertai dengan dalil dan pendapat tokoh-tokoh besar Islam. Namun, terdapat beberapa istilah yang tidak disertai dengan penjelasan sehingga pembaca perlu sumber lain untuk memahami istilah tersebut.
Alangkah baiknya, jika disudut bawah buku disertakan dengan kalimat-kalimat motivasi yang akan menambah semangat pembaca. Walaupun demikian, buku ini sangat cocok bagi pembaca yang ingin mengubah diri menjadi lebih berani menjalani dan menikmati hidup. Setelah membaca buku ini Anda pun akan berkomentar:
“Dengan menjadikan kematian sebagai inspirasi, hidup terasa mudah.”

Thursday, May 30, 2013

PRO DARWIN tentang “EVOLUSI JERAPAH dan EVOLUSI BURUNG FINCH”

NAMA             : ALFIAH ISLAMIAH
KELAS            : XII A4
NO. ABSEN    : 04
MATERI           : PRO DARWIN tentang “EVOLUSI JERAPAH dan EVOLUSI BURUNG FINCH”

Masalah 1:
Teori evolusi jerapah
Alasan-alasan yang mendukung teori evolusi Darwin yang membahas mengenai “Evolusi Jerapah”.
Darwin berpendapat “Perubahan panjang leher jerapah itu disebabkan karena adanya seleksi alam”.
Hipotesa Darwin tersebut dapat didukung dengan berbagai alasan, diantaranya:
1.      Tidak ada dua individu yang sama.
Hal ini dapat kita amati bersama, seperti yang kita ketahui bahwa perbedaan akan selalu tampak walaupun kedua individu tersebut tergolong dalam satu spesies. Misalnya saja kita lihat dua orang yang kembar pasti memiliki perbedaan. Jadi walaupun satu keturunan, spesies tersebut memiliki sifat-sifat yang bervariasi.
Pada kasus diatas kita melihat bahwa leher jerapah memiliki panjang yang bervariasi. Tentu saja perubahan ini berlangsung dari generasi ke generasi dalam waktu yang sangat lama.

2.      Setiap populasi berkecenderungan untuk bertambah.
Hal ini mudah sekali diamati karena setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan untuk berkembang biak. Kita ketahui bahwa satu bakteri dapat berkembang biak menjadi dua, dua menjadi empat, dan seterusnya.

3.      Untuk berkembang biak perlu adanya makanan.
Setiap individu harus memenuhi segala kebutuhannya, mulai dari makan,air, tempat hidup, dan lain sebagainya.
Dapat kita lihat pada gambar nomor 2, bahwa jerapah berleher pendek tidak dapat menambah jumlah populasinya. Hal ini dikarenakan, jerapah berleher pendek tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan makanannya sehingga tidak dapat berkembang biak.

4.      Nah, inilah yang dinamakan seleksi alam. Alam mengadakan seleksi terhadap individu-individu yang yang ada di dalamnya. Hanya individu-individu yang dapat menyesuaikan diri dengan alam yang akan terus hidup, sedangkan yang tidak akan musnah.
Dan pada gambar nomor 3, dapat dilihat hanya jerapah yang berleher panjang saja yang dapat melanjutkan kehidupannya sampai sekarang. Itulah yang menjadi bukti bahwa makhluk hidup selalu beradaptasi dengan lingkungannya.

Menurut pendapat saya, apa yang di ungkapkan oleh Darwin telah dapat di buktikan. Bahwa 1 spesies jerapah memiliki lebih dari 1 varian. Dalam hal ini Darwin memisalkan dalam 2 varian yaitu, jerapah leher panjang dan jerapah leher pendek. Jadi jika 2 varian tersebut bereproduksi maka akan menghasilkan jerapah leher panjang  atau jerapah leher pendek atau jerapah varian lain.

           


Masalah 2:
Teori evolusi burung finch
Keragaman burung finch di Pulau Galapagos menginspirasi Charles Darwin untuk mengembangkan konsep evolusi yang mendasarkan pada seleksi alam perubahan fisik dapat diamati pada makhluk hidup yang berpindah habitat atau mengalami perubahan iklim sehingga harus menemukan sumber makanan baru sehingga memiliki perbedaan bentuk paruh. Dan hal tersebut benar-benar terbukti dan berhasil diamati.
Saya setuju bahwa evolusi burung finch memang terjadi akibat pengaruh lingkungan. Darwin sering menyebutnya sebagai seleksi alam. Seleksi alam adalah satu satunya alasan logis yang dapat menjelaskan perbedaan antara paruh burung finch di pulau satu dan pulau lainnya. Hal ini juga sesuai dengan ungkapan Robert C. Fleischer, seorang pakar genetika di Museum Sejarah Alam dan Kebun Binatang Nasional Smithsoniam, “Umumnya, perubahan fisik dapat diamati pada makhluk hidup yang berpindah habitat atau mengalami perubahan iklim sehingga harus menemukan sumber makanan baru,". Selain itu dapat diperkuat oleh teori bahwa "Perubahan ukuran paruh menunjukkan bahwa persaingan untuk memperoleh jenis makanan dapat mendorong evolusi," kata penelitinya Peter Grant dari Universitas Princeton.

Jadi kesimpulannya saya mendukung kebenaran bahwa evolusi berangsur angsur dalam waktu lama oleh burung finch memunculkan variasi baru paruh burung finch akibat seleksi alam.



Garis dan Sudut

Matematika "Garis dan Sudut"

Rangkuman
  • Suatu sudut dapat terbentuk dari suatu sinar yang diputar pada pangkal sinar. Sudut dinotasikan dengan .
    Untuk menyatakan besar suatu sudut digunakan satuan derajat (°), menit ('), dan detik ("), dimana
  • Sudut yang besarnya 90° disebut sudut siku-siku.
    Sudut yang besarnya 180° disebut sudut lurus.
    Sudut yang besarnya antara 0° dan 90° disebut sudut lancip.
    Sudut yang besarnya antara 90° dan 180° disebut sudut tumpul.
    Sudut yang besarnya lebih dari 180° dan kurang dari 360°
    disebut sudut refleks.
  • – Jumlah dua sudut yang saling berpelurus (bersuplemen) adalah 180°. Sudut yang satu merupakan pelurus dari sudut yang lain.
    – Jumlah dua sudut yang saling berpenyiku (berkomplemen) adalah 90°. Sudut yang satu merupakan penyiku dari sudut yang lain.
    – Jika dua garis berpotongan maka dua sudut yang letaknya saling membelakangi titik potongnya disebut dua sudut yang saling bertolak belakang. Dua sudut yang saling bertolak belakang adalah sama besar.
  • Kedudukan dua garis
    – Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis tersebut diperpanjang sampai tak berhingga.
    – Dua garis dikatakan saling berpotongan apabila garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan mempunyai satu titik potong.
    – Dua garis dikatakan saling berimpit apabila garis tersebut terletak pada satu garis lurus, sehingga hanya terlihat satu garis lurus saja.
    – Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak terletak pada satu bidang datar dan tidak akan berpotongan apabila diperpanjang.
  • Hubungan antarsudut jika dua garis sejajar dipotong oleh garis lain
    – Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, akan terbentuk empat pasang sudut sehadap yang besarnya sama.
    – Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain, besar sudut-sudut dalam berseberangan yang terbentuk adalah sama besar.
    – Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka besar sudut-sudut luar berseberangan yang terbentuk adalah sama besar.
    – Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka jumlah sudut-sudut dalam sepihak adalah 180°.
    – Jika dua buah garis sejajar dipotong oleh garis lain maka jumlah sudut-sudut luar sepihak adalah 180°.

Tuesday, May 28, 2013

Pesawat Sederhana

IPA "Pesawat Sederhana"

A.Pengertian Pesawat Sederhana
Kamu tentu tahu bahwa di sekitar kita banyak sekali peralatan yang digunakan untuk mempermudah melakukan pekerjaan. Alat-alat tersebut diciptakan manusia dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit seperti motor, mobil, pesawat terbang, telepon, televisi, facsimili, komputer dan lain-lain. Alat iang digunakan oleh manusia untuk memudahkan melakukan pekerjaan atau kegiatan disebut pesawat. Ada dua jenis pesawat, yaitu : pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana adalah alat bantu kerja yang bentuknya sangat sederhana contohnya adalah tuas, bidang miring, dan katrol. Pesawat rumit adalah pesawat yang terdiri dari susunan beberapa pesawat rumit contonya pesawat terbang, pesawat telepon, pesawat televisi, mobil, motor, sepeda dll.

Mungkin kalian sempat berfikir???, bahwa pesawat yang penulis maksud adalah pesawat terbang atau sejenisnya. Kalian salah besar!!! Berikut ini adalah gambar pesawat sederhana sebelah kiri, pesawt rumit sebelah kanan.


B. Macam-macam Pesawat Sederhana

1. Katrol
2. Tuas
3. Baji
4. Roda dan poros
5. Sekerup
6. Bidang Miring



Bagian-Bagian Tuas

Dari gambar tersebut dapat dilihat bagian-bagian utama pada tuas yaitu :

  • Benda yang berbentuk batang yang berfungsi sebagai pengungkit
  • Penyangga/penumpu/titik tumpu T diletakkan antara kedua ujung batang tersebut .
  • Titik beban B yaitu ujung yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diangkat
  • Titik kuasa F, yaitu ujung pengungkit yang diberi gaya untuk dapat mengangkat beban

Keterangan :
B : Beban yang akan diangkat (satuannya Newton )
Lb : Jarak antara Beban dengan titik tumpu (satuannya meter )
F : Kuasa ( gaya yang akan mengangkat beban ) (satuannya Newton )
Lk : Jarak antara Kuasa dengan titik tumpu (satuannya meter )

Jenis Tuas
Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas/jenis :
Tuas kelas pertama
Tuas kelas yang pertama yaitu tuas yang memiliki titik tumpu berada diantara titik kuasa F dan titik beban B, Contohnya : gunting, palu dan sebagainya


Tuas kelas kedua
Tuas kelas kedua yaitu tuas yang memiliki titik beban berada di antara titik kuasa F dan titik tumpu T atau bebannya diletakkan diantara titik tumpu dan titik kuasa

Contoh alat yang bekerja berdasarkan prinsip tuas kelas kedua antara lain :
1. Gerobak dorong
2. Pembuka botol
3. pemecah biji
Tuas kelas ketiga
Tuas yang titik kuasa F posisinya berada diantara titik tumpu T dan titik beban B contohnya: penjepit, pinset, tangan memegang beban, dsb.

C. Sistem Jungkat-Jungkit
Sebenarnya, jungkat-jungkit ini merupakan tuas golongan pertama, yaitu: titik tumpu berada diantara lengan beban dan lengan kuasa.sedangkan tuas memiliki tiga golongan. berikut sistimnya:
1. Apabila lengan beban lebih panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih besar.
2. Apabila lengan beban lebih pendek dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih kecil.
3. Apabila lengan beban sama panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan sama besar.
Namun, antara tuas golongan pertama, dengan tuas golongan kedua dan ketiga, memiliki perbedaan pada fungsi pemakaiannya, yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.



C. Pengembangan Teori Dasar Jungkat-Jungkit Dengan Hukum Archimedes

A
pa hubungannya Teori Dasar Jungkat-Jungkit Dengan Hukum Archimedes??? Mungkin kelihatannya topik pembahasannya sekarang lagi keluar lintasan??!! Maaf kalian salah!!! Agar tidak terjadi salah paham, marilah kita pelajari dengan seksama Pengembangan Teori Dasar Jungkat-Jungkit Dengan Hukum Archimedes.
Untuk mengulas materi ini, penulis memilih dongkrak hidrolik sebagai deskripsinya. .Coba kita lihat dengan seksama, pada bagian dongkrak ini, ada yang terlihat seperti jungkat-jungkit bukan??? Pada bagian itulah, peranan teori dasar jungat-jungkit bekerja sebagai pompa untuk memasukan zat cair yang kemudian dilanjutkan dengan teori dasar hukum archimedes yang berfungsi melanjutkan hasil pompaan dengan cara menekan kesegala arah pada ruangan tertutup.

Monday, May 27, 2013

Perjuangan bangsa Indonesia melawan Penjajahan

IPS "Perjuangan bangsa Indonesia melawan Penjajahan" 
Perjuangan Bangsa Indonesia Dalam Era Penjajahan Dan Kaitannya Dengan Kemerdekaan RI
Perkembangan globalisasi ditandai dengan kuatnya pengaruh lembaga-Iembaga kemasyarakatan internasional, negara-negara maju yang ikut mengatur percaturan perpolitikan, perekonomian, sosial budaya dan pertahanan dan keamanan global. Kondisi ini akan menumbuhkan berbagai konflik kepentingan, baik antar negara maju dengan negara-negara berkembang maupun antar sesama negara berkembang serta lembaga-Iembaga internasional. Disamping hal tersebut adanya issu global yang meliputi demokratisasi, hak asasi manusia dan lingkungan hidup turut pula mempengaruhi keadaan nasional.
Globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang informasi, komunikasi dan trnasportasi, sehingga dunia menjadi transparan seolah-olah menjadi kampung sedunia tanpa mengenal batas negara. Kondisi yang demikian menciptakan struktur baru yaitu struktur global. Kondisi ini akan mempengaruhi struktur dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia, serta akan mempengaruhi juga daiam berpola pikir, sikap dan tindakan masyarakat Indonesia sehingga akan mempengaruhi kondisi mental spiritual bangsa Indonesia.
Dari uraian tersebut di atas, bahwa semangat perjuangan bangsa yang merupakan kekuatan mental spiritual yang melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa Perjuangan Fisik. Dalam menghadapi globalisasi dan menatap masa depan untuk mengisi kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai dengan bidang tugas dan profesi masing-masing yang dilandasi nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia, sehingga memiliki wawasan dan kesadaran bernegara, sikap dan perilaku yang cinta tanah air dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka bela negara demi tetap utuh dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam rangka Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan profesi masing-¬masing wawasan atau cara pandang bangsa Indonesia yaitu wawasan kebangsaan atau Wawasan Nasional yang diberi nama Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dengan tetap menghargai dan menghormati kebhinekaan dari setiap aspek kehidupan bangsa untuk mencapai tujuan nasional. Sedang hakekat Wawasan Nusantara adalah keutuhan Nusantara atau Nasional dengan pengertian cara Pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup Nusantara dan demi kepentingan nasional.
Atas dasar pemikiran dari perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang mengandung nilai-nilai semangat perjuangan yang dilaksanakan dengan perjuangan Fisik dan wawasan Nusantara yang merupakan pancaran nilai dari ideoiogi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, sehingga dalam mengisi kemerdekaan diperlukan Perjuangan Non Fisik sesuai bidang tugas dan profesi masing-masing dj dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cila dan tujuan nasional.
Dengan demikian anak-anak bangsa sebagai generasi penerus akan memiliki pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang tercermin dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta tidak akan mengarah ke disintegrasi bangsa, karena hanya ada satu Indonesia yaitu NKRI adalah SATU INDONESIA SATU.
Sejarah Perjuangan Bangsa Indonesia.
a. Sejarah Perjuangan Bangsa.
Perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum dan selama penjajahan dilanjutkan dengan era merebut dan mempertahankan kemerdekaan sampai dengan era mengisi kemerdekaan, menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan zamannya. Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh bangsa Indonesia berdasarkan kesamaan nilai-nilai semangat kebangsaan kejuangan yang senantiasa tumbuh dan berkembang yang dilandasi oleh jiwa, tekad dan semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu mendorong proses terwujudnya NKRi dalam wadah Nusantara.
b. Era Sebelum Penjajahan.
Sejak tahun 400 Masehi sampai dengan tahun 1617, kerajaan-kerajaan yang ada di Bumi Persada Nusantara adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Kediri, Singasari, Majapahit, Samudera Pasai, Aceh, Demak, Mataram, Goa dan lain-Iainnya, merupakan kerajaan-kerajaan yang terbesar di seluruh Bumi Persada Nusantara. Nilai yang terkandung pada era sebelum penjajahan adalah rakyat yang patuh dan setia kepada rajanya membendung penjajah dan menjunjung tinggi kehormatan dan kedaulatan sebagai bangsa monarchi yang merdeka di bumi Nusantara.
c. Era Selama Penjajahan.
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa asing mulai tahun 1511 sampai dengan 1945 yaitu bangsa Portugis, Belanda, inggris dan Jepang. Selama penjajahan peristiwa yang menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional Pertama, yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28 Oktober 1928 ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari kesadaran masyarakat untuk berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa Indonesia berikrar : “BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU : INDONESIA”. Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai tujuan yang sangat strategis di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia. Niiai yang terkandung selama penjajahan adalah Harga diri, solidaritas, persatuan dan kesatuan, serta jati diri bangsa.
d. Era Merebut dan Mempertahankan Kemerdekaan.
Dimulai dari tahun 1942 sampai dengan tahun 1949; dimana pada tanggal 8 Maret 1948 Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang me!alui Perjanjian Kalijati. Selama penjajahan Jepang pemuda ¬pemudi Indonesia dilatih dalam olah kemiliteran dengan tujuan untuk membantu Jepang memenangkan Perang Asia Timur Raya. Pelatihan tersebut melalui Seinendan, Heiho, Peta dan lain-lain, sehingga pemuda Indonesia sudah memiliki bekal kemiliteran. Pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu disebabkan dibom atomnya kota Hirosima dan Nagasaki. Kekalahan Jepang kepada Sekutu dan kekosongan kekuasaan yang terjadi di Indonesia digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pemuda Indonesia untuk merebut kemerdekaan. Dengan semangat juang yang tidak kenal menyerah yang dilandasi iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta keikhlasan berkorban telah terpatri dalam jiwa para pemuda dan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaannya, yang kemudian diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945 oleh Soekarno-Hatta. Setelah merdeka bangsa Indonesia harus menghadapi Belanda yang ingin menjajah kembali Indonesia dengan melancarkan aksi militernya pada tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Pertama) dan tahun 1948 (Aksi Militer Belanda Kedua), dan pemberontakan PKI Madiun yang didalangi oleh Muso dan Amir Syarifuddin pada tahun 1948. Era merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengandung nilai juang yang paling kaya dan lengkap sebagai titik kulminasinya adalah pada perang Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Nilai-nilai kejuangan yang terkandung dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan ‘adalah sebagai berikut :
1. Nilai kejuangan relegius (iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa).
2. Nilai kejuangan rela dan ikhlas berkorban.
3. Nilai kejuangan tidak mengenal menyerah.
4. Nilai kejuangan harga diri.
5. Nilai kejuangan percaya diri.
6. Nilai kejuangan pantang mundur.
7. Nilai kejuangan patriotisme.
8. Nilai kejuangan heroisme.
9. Nilai kejuangan rasa senasib dan sepenanggungan.
10. Nilai kejuangan rasa setia kawan.
11. Nilai ke juangan nasionalisme dan cinta tahah air
12. Nilai kejuangan persatuan dan kesatuan.
e. Era Mengisi Kemerdekaan.
Pada awal mengisi kemerdekaan timbul berbagai masalah antara lain timbul pergantian kabinet sebanyak 27 kali dan terjadinya berbagai pemberontakan-pemberontakan’i seperti : DIITII, APRA, RMS, Andi Azis, Kahar Muzakar, PRRI/Permesta, dan lain-lain serta terjadinya berbagai penyimpangan dalam penyelenggaraan negara sehingga timbul Dekrit Presiden pada tanggal 5 Juli 1959 untuk kembali pada UUD 1945, penyimpangan y’ang sangat mendasar adalah mengubah pandangan hidup bangsa Indonesia Pancasila menjadi ideologi Komunis, yaitu dengan meletusnya peristiwa G30S/PKI. Peristiwa ini dapat segera ditumpas berkat perjuangan TNI pada waktu itu bersama-sama rakyat, maka lahir Orde Baru yaitu kembali kepada tatanan kehidupan yang baru dengan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara mumi dan konsekuen. Selama Orde Baru pembangunan berjalan lancar, tingkat kehidupan rakyat perkapita naik, namun penyelenggaraan negara dan rakyat bermental kurang baik sehingga timbul korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) mengakibatkan krisis keuangan, krisis ekonomi dan krisis moneter serta akhimya terjadi krisis kepercayaan yang ditandai dengan turunnya Kepemimpinan Nasional, kondisi tersebut yang menjadi sumber pemicu terjadinya gejolak sosial. Kondisi demikian ditanggapi oleh mahasiswa dengan aksi-aksi dan tuntutan “Reformasi”, yang pada hakekatnya reformasi adalah perubahan yang teratur, terencana, terarah dan tidak merubah/menumbangkan suatu yang sifatnya mendasar Nilai yang terkandung pada era mengisi kemerdekaan adalah semangat dan tekad untuk mencerdaskan bangsa, mengentaskan kemiskinan dan memerangi keterbelakangan, kemandirian, penguasaan IPTEK serta daya saing yang tinggi berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945 sehingga siap menghadapi abad ke-21 dalam era globalisasi.
Dari uraian tersebut diatas bahwa sejarah perjuangan bangsa memiliki peranan dalam memberikan kontribusi niJai-niiai kejuangan bangsa dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan untuk tetap utuh dan tegaknya NKRI yaitu SATU INDONESIA SATU.
Proses Bangsa Yang Menegara.
Proses bangsa menegara adalah suatu proses yang memberikan gambaran tentang bagaimana terbentuknya bangsa, di mana sekelompok manusia yang ada di dalamnya merasakan sebagai bagian dari bangsa dan terbentuknya negara merupakan organisasi yang mewadahi bangsa serta dirasakan kepentingannya oleh bangsa itu, sehingga tumbuh kesadaran untuk mempertahankan tetap tegak dan utuhnya negara melalui upaya Bela Negara. Dalam rangka upaya Bela Negara agar dapat terlaksana dengan baik apabila tercipta pola pikir, sikap dan tindak/perilaku bangsa yang berbudaya sebagai dorongan/motivasi adanya keinginan untuk sadar Bela Negara sebagai berikut : Bangsa Yang Berbudaya, artinya bangsa yang mau melaksanakan hubungan dengan penciptanya “Tuhan” disebut Agama; Bangsa Yang Mau Berusaha, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya disebut Ekonomi; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan lingkungan, berhubungan sesamanya dan alam sekitarnya disebut Sosial; Bangsa Yang Mau Berhubungan Dengan Kekuasaan, disebut Politik; Bangsa Yang Mau Hidup Aman Tenteram dan Sejahtera, berhubungan dengan rasa kepedulian dan ketenangan serta kenyamanan hidup dalam negara disebut Pertahanan dan Keamanan.
Pada zaman modern adanya negara lazim_ya dibenarkan oJeh anggapan-anggapan atau pandangan kemanusiaan. Demikian pula halnya menurut bangsa Indonesia, sebagaimana dirumuskan di dalam Alinea Pertama Pembukaan UUD 1945, adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia ialah karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa sehingga penjajahan, yang bertentangan dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan harus dihapuskan. Apabila “dalil” inj kita analisis secara teoritis, maka hidup berkelompok “baik bermasyarakat, berbangsa dan bernegara seharusnya tidak mencerminkan eksploitasi sesama manusia (penjajahan) harus berperikemanusiaan dan harus berperikeadilan. Inilah teori pembenaran paling mendasar dari pada bangsa Indonesia tentang bernegara. Hal yang kedua yang memerlukan suatu analisa ialah bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa, mengapa dalam penerapannya sering timbul pelbagai ragam konsep bernegara yang kadang-kadang dapat saling bertentangan. Perbedaan konsep tentang negara yang dilandasi oleh pemikiran ideologis adalah penyebab utamanya, sehingga perlu kita pahami filosofi ketatanegaraan tentang makna kebebasan atau kemerdekaan suatu bangsa dalam kaitannya dengan ideologinya. Namun di dalam penerapannya pada zaman modern, teori yang universal ini didalam kenyataannya tidak diikuti orang. Kita mengenal banyak bangsa yang menuntut wilayah yang sama, demikian pula halnya banyak pemerintahan yang menuntut bangsa yang sama. Orang kemudian beranggapan bahwa pengakuan dari bangsa lain, memerlukan mekanisme yang memungkinkan hal tersebut adalah lazim disebut proklamasi kemerdekaan suatu negara.
Perkembangan pemikiran seperti ini mempengaruhi pula perdebatan di dalam PPKI, baik didalam membahas wilayah negara maupun di dalam merumuskan Pembukaan UUD 1945 yang sebenarnya direncanakan sebagai naskah Proklamasi. Oleh karena itu merupakan suatu kenyataan pula bahwa tidak satupun warga negara Indonesia yang tidak menganggap bahwa terjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah pada waktu Proklamasi 17 Agustus 1945, sekalipun ada pihak-pihak terutama luar negeri yang beranggapan berbeda dengan dalih teori yang universal.