A.Pengertian Pesawat Sederhana
Kamu
tentu tahu bahwa di sekitar kita banyak sekali peralatan yang digunakan
untuk mempermudah melakukan pekerjaan. Alat-alat tersebut diciptakan
manusia dari yang paling sederhana sampai yang paling rumit seperti
motor, mobil, pesawat terbang, telepon, televisi, facsimili, komputer
dan lain-lain. Alat iang digunakan oleh manusia untuk memudahkan
melakukan pekerjaan atau kegiatan disebut pesawat. Ada dua jenis
pesawat, yaitu : pesawat sederhana dan pesawat rumit. Pesawat sederhana
adalah alat bantu kerja yang bentuknya sangat sederhana contohnya adalah
tuas, bidang miring, dan katrol. Pesawat rumit adalah pesawat yang
terdiri dari susunan beberapa pesawat rumit contonya pesawat terbang,
pesawat telepon, pesawat televisi, mobil, motor, sepeda dll.
Mungkin kalian sempat berfikir???, bahwa pesawat yang penulis maksud adalah pesawat terbang atau sejenisnya. Kalian salah besar!!! Berikut ini adalah gambar pesawat sederhana sebelah kiri, pesawt rumit sebelah kanan.
B. Macam-macam Pesawat Sederhana
1. Katrol
2. Tuas
3. Baji
4. Roda dan poros
5. Sekerup
6. Bidang Miring
Bagian-Bagian Tuas
Dari gambar tersebut dapat dilihat bagian-bagian utama pada tuas yaitu :
Keterangan :
B : Beban yang akan diangkat (satuannya Newton )
Lb : Jarak antara Beban dengan titik tumpu (satuannya meter )
F : Kuasa ( gaya yang akan mengangkat beban ) (satuannya Newton )
Lk : Jarak antara Kuasa dengan titik tumpu (satuannya meter )
Jenis Tuas
Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas/jenis :
Tuas kelas pertama
Tuas kelas yang pertama yaitu tuas yang memiliki titik tumpu berada diantara titik kuasa F dan titik beban B, Contohnya : gunting, palu dan sebagainya
Tuas kelas kedua
Tuas kelas kedua yaitu tuas yang memiliki titik beban berada di antara titik kuasa F dan titik tumpu T atau bebannya diletakkan diantara titik tumpu dan titik kuasa
Contoh alat yang bekerja berdasarkan prinsip tuas kelas kedua antara lain :
1. Gerobak dorong
2. Pembuka botol
3. pemecah biji
Tuas kelas ketiga
Tuas yang titik kuasa F posisinya berada diantara titik tumpu T dan titik beban B contohnya: penjepit, pinset, tangan memegang beban, dsb.
C. Sistem Jungkat-Jungkit
Sebenarnya, jungkat-jungkit ini merupakan tuas golongan pertama, yaitu: titik tumpu berada diantara lengan beban dan lengan kuasa.sedangkan tuas memiliki tiga golongan. berikut sistimnya:
1. Apabila lengan beban lebih panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih besar.
2. Apabila lengan beban lebih pendek dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih kecil.
3. Apabila lengan beban sama panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan sama besar.
Namun, antara tuas golongan pertama, dengan tuas golongan kedua dan ketiga, memiliki perbedaan pada fungsi pemakaiannya, yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
C. Pengembangan Teori Dasar Jungkat-Jungkit Dengan Hukum Archimedes
A pa hubungannya Teori Dasar Jungkat-Jungkit Dengan Hukum Archimedes??? Mungkin kelihatannya topik pembahasannya sekarang lagi keluar lintasan??!! Maaf kalian salah!!! Agar tidak terjadi salah paham, marilah kita pelajari dengan seksama Pengembangan Teori Dasar Jungkat-Jungkit Dengan Hukum Archimedes.
Untuk mengulas materi ini, penulis memilih dongkrak hidrolik sebagai deskripsinya. .Coba kita lihat dengan seksama, pada bagian dongkrak ini, ada yang terlihat seperti jungkat-jungkit bukan??? Pada bagian itulah, peranan teori dasar jungat-jungkit bekerja sebagai pompa untuk memasukan zat cair yang kemudian dilanjutkan dengan teori dasar hukum archimedes yang berfungsi melanjutkan hasil pompaan dengan cara menekan kesegala arah pada ruangan tertutup.
Mungkin kalian sempat berfikir???, bahwa pesawat yang penulis maksud adalah pesawat terbang atau sejenisnya. Kalian salah besar!!! Berikut ini adalah gambar pesawat sederhana sebelah kiri, pesawt rumit sebelah kanan.
B. Macam-macam Pesawat Sederhana
1. Katrol
2. Tuas
3. Baji
4. Roda dan poros
5. Sekerup
6. Bidang Miring
Bagian-Bagian Tuas
Dari gambar tersebut dapat dilihat bagian-bagian utama pada tuas yaitu :
- Benda yang berbentuk batang yang berfungsi sebagai pengungkit
- Penyangga/penumpu/titik tumpu T diletakkan antara kedua ujung batang tersebut .
- Titik beban B yaitu ujung yang digunakan untuk meletakkan benda yang akan diangkat
- Titik kuasa F, yaitu ujung pengungkit yang diberi gaya untuk dapat mengangkat beban
Keterangan :
B : Beban yang akan diangkat (satuannya Newton )
Lb : Jarak antara Beban dengan titik tumpu (satuannya meter )
F : Kuasa ( gaya yang akan mengangkat beban ) (satuannya Newton )
Lk : Jarak antara Kuasa dengan titik tumpu (satuannya meter )
Jenis Tuas
Berdasarkan letak titik tumpunya, tuas dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas/jenis :
Tuas kelas pertama
Tuas kelas yang pertama yaitu tuas yang memiliki titik tumpu berada diantara titik kuasa F dan titik beban B, Contohnya : gunting, palu dan sebagainya
Tuas kelas kedua
Tuas kelas kedua yaitu tuas yang memiliki titik beban berada di antara titik kuasa F dan titik tumpu T atau bebannya diletakkan diantara titik tumpu dan titik kuasa
Contoh alat yang bekerja berdasarkan prinsip tuas kelas kedua antara lain :
1. Gerobak dorong
2. Pembuka botol
3. pemecah biji
Tuas kelas ketiga
Tuas yang titik kuasa F posisinya berada diantara titik tumpu T dan titik beban B contohnya: penjepit, pinset, tangan memegang beban, dsb.
C. Sistem Jungkat-Jungkit
Sebenarnya, jungkat-jungkit ini merupakan tuas golongan pertama, yaitu: titik tumpu berada diantara lengan beban dan lengan kuasa.sedangkan tuas memiliki tiga golongan. berikut sistimnya:
1. Apabila lengan beban lebih panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih besar.
2. Apabila lengan beban lebih pendek dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan lebih kecil.
3. Apabila lengan beban sama panjang dari lengan kuasa, makah tenaga yang dikeluarkan sama besar.
Namun, antara tuas golongan pertama, dengan tuas golongan kedua dan ketiga, memiliki perbedaan pada fungsi pemakaiannya, yang sudah dijelaskan pada halaman sebelumnya.
C. Pengembangan Teori Dasar Jungkat-Jungkit Dengan Hukum Archimedes
A pa hubungannya Teori Dasar Jungkat-Jungkit Dengan Hukum Archimedes??? Mungkin kelihatannya topik pembahasannya sekarang lagi keluar lintasan??!! Maaf kalian salah!!! Agar tidak terjadi salah paham, marilah kita pelajari dengan seksama Pengembangan Teori Dasar Jungkat-Jungkit Dengan Hukum Archimedes.
Untuk mengulas materi ini, penulis memilih dongkrak hidrolik sebagai deskripsinya. .Coba kita lihat dengan seksama, pada bagian dongkrak ini, ada yang terlihat seperti jungkat-jungkit bukan??? Pada bagian itulah, peranan teori dasar jungat-jungkit bekerja sebagai pompa untuk memasukan zat cair yang kemudian dilanjutkan dengan teori dasar hukum archimedes yang berfungsi melanjutkan hasil pompaan dengan cara menekan kesegala arah pada ruangan tertutup.
0 komentar:
Post a Comment